Laman

Jumat, 15 Juli 2011

Monumen Simpang Lima Gumul di Kediri


Monumen Simpang Lima Gumul yang sebelum dibangun dikenal dengan nama Proliman, berada di Desa Tugurejo, Kecamatan Gampengrejo, Kediri, Jawa Timur, di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten. Monumen Simpang Lima Gumul di Kediri ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan baru diresmikan pada tahun 2008.


Kediri, tempat dimana pernah berdiri sebuah kerajaan yang agung dengan akar budaya yang kuat, justru mendirikan sebuah monumen yang menyerupai Arc de Triomphe. Jika Arc de Triomphe, diilhami Arch of Titus yang dibangun orang Romawi pada abad pertama, dibuat di Paris untuk menghormati mereka yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, maka tidak jelas Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini dibuat untuk menghormati siapa, dan mengapa bupati yang memprakarsainya tidak membuat sebuah monumen agung yang mengambil bentuk dari akar budaya setempat.



Monument yang memiliki luas bangunan 804 meter persegi, di tumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter sehingga jika kita berada di atap monument dapat kita saksikan keseluruhan panorama Kediri dari atas dan proyeksi pengembangan kawan perdagangan ini yang secara keseluruhan seluas 37 Ha. Disisi monument Kediri terpahat relief –relief tentang sejarah Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada sekarang. Angka luas dan tinggi monument juga mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, 25 maret 804 Masehi.


Monumen Kediri yang terletak di Simpang Lima Gumul ini merupakan Ikon Kabupaten Kediri. Lokasi yang hanya berjarak 2 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kediri dan proyeksi menjadi kota baru dan pusat perdagangan Jawa Timur bagian barat ( Central Business District ) sudah mulai melengkapi diri dengan convention hall dan gedung serbaguna, Bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU, dan sarana rekreasi megah water park gumul paradise island.


 Kawasan ini juga tak pernah sepi pengunjung di malam hari dengan bersantai di area monument ataupun menikmati kuliner tradisional yang berjualan di pedagang kaki lima yang berjejer di area Pasar Tugu. Pada hari sabtu dan mnggu pagi kawasan ini ramai oleh pengunjung yang berolaraga jogging track, rekreasi bersama keluarga, dan juga menikmati ramainya pasar sabtu Minggu (Tugu). Perancangan ke depan, kawasan ini akan dilengkapi hotel, mall, pertokoan, pusat grosir, dan pusat produk – produk unggulan dan cinderamata. Sedangkan area monument segera digunakan sebagai mini market, gedung pertemuan cafeteria, dan pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan.


Sebagai obyek wisata Kabupaten Kediri yang saat ini masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Daya tarik yang diberikan antara lain:
  1. Desain dan arsitektur dirancang hampir menyerupai Arch D’Triomphe Perancis, namun lebih ditonjolkan ke seni budaya Kabupaten Kediri
  2. Diorama tentang sejarah Kediri di dalam gedung
  3. Tinggi monumen 28 m, 8 lantai
  4. Tiga jalan terowongan bawah tanah untuk menuju ke monumen
  5. Posisi tepat di tengah simpang lima dan di pusat perdagangan Kabupaten Kediri
  6. Wisatawan dapat mencapai anjungan untuk melihat keindahan Kediri dari atas monumen
  7. Pelayanan Pusat Informasi Pariwisata dan Potensi Kabupaten Kediri
  8. Disediakan mini market, cafetaria, dan toko beragam souvenir khas Kediri

Monumen Simpang Lima Gumul tidak memiliki ornamen yang mengesankan, kecuali relief sederhana yang konon menceritakan sejarah Kediri, berbeda dengan Arc de Triomphe maupun Arc de Titus dengan memiliki lekuk dan detail ornamen indah, yang menunjukkan keseriusan pembuatan dan cita rasa seni budaya tinggi.

 lorong di monumen

hall di monumen


Monumen Simpang Lima Gumul memiliki enam lantai setinggi 30 m dan seluas 6.186 m2 dan pembangunannya menelan biaya lebih dari Rp 300 milyar. Sementara Arc de Triomphe tingginya 50 m, dengan lebar 45 m dan ketebalan and 22 m, dan Charles Godefroy pernah menerbangkan pesawat Nieuport biplane-nya melalui lubangnya pada sebuah perayaan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia I.


Di salah satu sudut pada Monumen ini ada sebuah arca Ganesha, salah satu dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu dengan gelar sebagai Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Pelindung, Dewa Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan, diletakkan di salah satu sudut Monumen. Arca dengan ukuran yang sesungguhnya cukup besar itu, terlihat kerdil di Monumen Simpang Lima Gumul, dan tidak cukup untuk menerbitkan decak kagum.

 berfoto di salah satu dinding monumen

 
Simpang Lima Gumul dengan area parkir kendaraan yang dibuat dan ditata dengan baik, dimana dari sini pengunjung bisa melalui sebuah terowongan untuk menuju ke lokasi Monumen.




dengan jalanan di sekeliling yang cukup lebar dan ditata dengan baik, dengan jajaran pepohonan pakis yang memberi kehijauan namun tampak tidak akan cukup untuk memberi keteduhan bagi pejalan dari terik matahari Kediri.


Jalanan mulus dan lebar di sekeliling Monumen yang masih menunggu pemanfaatannya secara ekonomi bagi masyarakat Kediri. Jika ada kesempatan ke Kediri, jangan lupa ya tuk meluangkan waktu mampir ke monumen simpang lima gumul ini.
Sumber: kediri.go.id dan koleksi pribadi

Senin, 04 Juli 2011

Gumul Paradise Island di Kediri

Gumul Paradise Island adalah salah satu wahana alternatif untuk brekreasi dan refreshing bagi kita semua dan keluarga, utamanya di saat liburan. Saat saya masih di Pare dan menjadi salah satu pengajar di sebuah sekolah dasar, saya dan rekan guru beserta kepala sekolah dan karyawan di SD tersebut pernah mengunjungi dan berwisata bersama seluruh siswa-siswinya. Aktifitas wisata itu dilakukan selepas melakukan study tour ke panti asuhan dan penerbit koran Radar Kediri. Untuk melepas penat, akhirnya tujuan terakhir, semua rombongan menuju ke arah simpang lima gumul yang sekarang ada Monumen Simpang Lima Gumul (Monumen SLG).



Wahana Gumul Paradise Island ini hampir sama dengan waterpark di Mojokerto ataupun waterpark di tempat lainnya. Untuk luas, Gumul Paradise Island lebih kecil dibandingkan Waterpark Mojokerto. Sedangkan untuk wahana unggulannya ada kolam renang, permainan air (seperti selunjuran, air grojogan, dsb). Kolam renangnya terdiri dari beraneka macam jenis dan ukuran, dibagian luar, untuk anak-anak yang batita dengan pengawasan (didampingi orangtua). Ada kolam renang yang dangkal bagi anak usia pra TK ataupun setingkat TK dan SD, ada yang ukuran kedalamannya sedang, dan ada yang dalam diperuntukkan bagi usia dewasa.







Di lokasi ini terbilang cukup lengkap, ada fasilitas gazebo, untuk duduk dan istirahat pengunjung, ada kamar kecil dan kamar ganti baju yang dipisahkan antara pria dan wanita, mushola, ada fasilitas kuliner untuk makan dan minum selepas berenang dan bermain, ada ruang cinderamata (giftmart) yang letaknya di dekat pintu keluar.


Saat rombongan kami akan masuk, semua siswa diperiksa tasnya. Pemeriksaan begitu ketat sekali, tidak ada yang terlewatkan, semua makanan, snack dan minuman tidak boleh dibawa masuk. Alhasil, kami sebagai pendamping mereka, harus menyiapkan dan memasukkan semua makanan dan minuman tersebut ke dalam tas plastik besar dan menitipkannya di tempat penitipan. Padahal setahu saya, di wahana lainnya  seperti waterpark Mojokerto, jatimpark dan lainnya, masih diberbolehkan untuk membawa minuman, tapi makanan dan snack memang dilarang.


foodcourt

Tapi sayang, saat kami ke sana kondisinya masih sangat sepi, mungkin disebabkan masih baru dan proses pembangunan juga masih berlangsung. bagi yang akan berwisata dan refreshing di Gumul Paradise, perlu memperhatikan aturan yang ada. Seperti di wahana-wahana lainnya, pengunjung di larang membawa snack, makanan dan minuman. Jadi kita harus makan dan beli di warung atau outlet-outlet makanan yang sudah disediakan di sekitar arena kolam renang. Siap-siap bawa uang yang banyak, buat bekal jajan dan makan di dalam wahana karena dijamin harga lebih mahal dibanding di luar....