Laman

Rabu, 12 September 2012

Pantai Pasir Padi

Pantai pasir padi terletak di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Pangkal pinang. Pantai ini berjarak sekitar 7 km dari kota Pangkalpinang. Kami sangat sering pergi 7 menikmati keindahan pantai ini, karena jaraknya yang sangat dekat dengat rumah kami. Dengan hanya mengendarai sepeda motor selama kurang lebih 15 menit. kami melewati jalan alternatif, dimana tidak masuk (tidak lewat) kota Pangkalpinang. Jadi, kita melewati pelabuhan dan langsung menuju pantai pasir padi. 


Di sepanjang jalan yang kita lalui ini, saat baru pertama kali tib diBangka, masih banyak berlubang di sana-sini karena merupakan jalur yang dilewati oleh truk-truk besar pengangkut biji timah mentah dan yang telah siap untuk dijual. Tetapi saat ini, jalannya sudah mulus. Jika kita melalui jalan melewati pelabuhan, maka di sepanjang jalan menuju pantai pasir padi  bisa di jumpai ilalang, juga hamparan padang rumput, pohon bakau, maupun kelapa sawit dan yang pasti banyaknya pabrik-pabrik pengolahan biji timah.

anak & ayah menikmati indahnya pantai

Pantai Pasir Padi adalah salah satu dari begitu banyak pantai di Pulau Bangka yang paling ramai dikunjungi wisatawan karena letaknya yang cukup dekat dari kota Pangkalpinang, Pulau Bangka, dengan beberapa restoran makanan laut yang lezat dan nyaman di sepanjang tepiannya, serta pemandangan laut yang biru tenang dan indah. Ditambah lagi biaya masuknya yang sangat murah, dimana tarifnya tidak dihitung per kepala, akan tetapi per kendaraan saja. Untuk pengendara sepeda motor tarifnya Rp.2.000,- dan kendaraan roda empat Rp. 4.000,-. 

Sangat murah bukan...makanya pantai ini setiap harinya sangat ramai dikunjungi orang lho. Apalagi jika musim liburan, dijamin ramai banget. Jika hari libur, biasanya hari Minggu ataupun saat ada waktu senggang di sore hari, kami langsung tancap gas melaju ke pantai ini. Pernah lho, kita ke pantai ini pagi hari sekitar jam 08.00 wib, pintu masuk masih sepi tidak ada penjaga, Alhasil kami masuk dengan gratis, hehehe...sampai kita pulang sekitar jam 10.00 wib an petugas penjaga pintu masuk masih juga tidak terlihat. 


mobil melintasi hamparan pasir di pantai

Seperti yang kita ketahui, pasir di pantai biasanya tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Tidak sebagaimana pantai lain, dasar hamparan pasir di pantai Pasir Padi ini ternyata padat, yang membuat mobil dan motor dengan mudah melaju di atasnya, meskipun pada kecepatan cukup tinggi. Jika pantai surut, kami biasanya mengendarai motor hingga ke pulau kecil yang ada di tengah pantai. Sambil menikmati indahnya pagi hari (matahari baru terbit dan mulai meninggi, kami membuka bekal dan makan bersama). jadi, sarapan di pantai pasir padi sangat mengasyikkan.

Di sepanjang pinggir pantai terdapat banyak gazebo (tempat beristirahat bagi pengunjung), juga banyak ditemui pedagang yang menjajakan makanan & minuman. Sebuah kapal asli berukuran sedang yang dirubah fungsinya menjadi bagian restoran makanan laut yang nyaman. Gambar di atas diambil dari atas kapal restoran lain yang letaknya berdekatan di tepi Pantai Pasir Padi.

Jika di pagi hari, di pantai pasir padi ini bisa kita jumpai beberapa warga yang mencari ikan-ikan kecil, udang ataupun kerang yang biasanya dalam musim tertentu sangat banyak jumlahnya. Dan pengunjung pantai bisa langsung membeli hasil tangkapan mereka, otomatis harganya lebih murah dibandingkan jika beli di pasar.


Gambar di atas memperlihatkan beberapa anak muda sedang memacu motor mereka di atas hamparan pasir padat, saat pengunjung di Pantai Pasir Padi mulai berkurang kepadatannya.

entah sudah yang ke berapa kali ya aji ke pantai ini

So...jangan lewatkan pantai Pasir Padi jika anda kebetulan berada di Pangkalpinang, dimana anda bisa menikmati keindahan pantai yang biru sambil menikmati makanan laut yang lezat di salah satu restoran kapal. Atau jika ingin lebih berhemat, kita bisa membawa bekal dari rumah, seperti yang sering kita lakukan jika sedang berwisata. So...lets go to the sea...i love beach...

Sumber: dari koleksi pribadi dan berbagai sumber di internet, salah satunya: The Aroengbinang Travelog

Selasa, 04 September 2012

Air Panas Tirta Tapta Sungailiat Bangka

Di Sungailiat Kabupaten Bangka terdapat wisata keluarga berupa pemandian air panas. Lokasi tepatnya adalah di Pemali, Sungailiat. Untuk masuk ke tempat wisata ini setiap orang dikenai tarif Rp.15.000,-, sedangkan untuk anak-anak ada perbedaan harga  yaitu Rp.10.000,- untuk anak-anak.


Lokasi ini sudah di desain sedemikian rupa sehingga sangat cocok untuk wisata kelaurga. Ada sekitar 6 kolam renang/ kolam air. Tiga mengandung air panas, dimana memiliki 3 tingkatan yang berbeda. satu kolam untuk umum, maksudnya dari usia anak-anak maupun balita hingga dewasa bisa menikmati dan berenam di kolam ini, karena kandungan panasnya yang tidak terlalu panas (hanya hangat) dengan . Kolam yang kedua, dengan kandungan panas menengah (sedikit agak panas) dengan dasar kolam yang diberi batu-batu kerikil yang dapat digunakan untuk terapi kesehatan. Terakhir kolam ketiga sangat panas sekali (amat panas), dimana orang yang berendam diberi kesempatan maksimal hanya 1 jam berendam di kolam ini.


Untuk memanjakan keluarga, terdapat kolam renang yang khusus untuk anak-anak dengan fasilitas eluncuran yang aman untuk mereka. Orang tua atau dewasa bisa ikut berenang mendampingi anak-anak mereka. Di saat hari libur atau di akhir pekan, di jamin kolam renang ini penuh sesak oleh anak-anak kecil (balita) maupun anak usia SD bersama orangtua yang mendampingi mereka berenang di kolam tersebut.


Tidak jauh dari kolam renang anak-anak terdapat kolam renang yang diperuntukkan bagi remaja atau orang dewasa dengan penambahan fasilitas seluncuran yang tinggi dan berkelok-kelok. Ini sangat cocok bagi mereka yang menyukai tantangan.



Di wahana wisata ini juga terdapat fasilitas gazeboo, terapi kaki berupa batu kerikil, warung makan beraneka macm, fasilitas ruang ganti baju (kamar mandi) yang memadai dengan dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Ada juga arena bermain ayunan, naik sepeda air (perahu dayung), taman-taman, kebun binatang dan panggung hiburan yang diwaktu tertentu biasanya ada atraksi keseniannya. Dijamin betah dech berlam-lama di sini, terlebih lagi tempat wisataa ini dibuka hingga malam hari. Pasti sangat menyenangkan kan, bisa berendam seluruh badan di air panas tirta tapta di saat malam hari...wouw...something gitu lho...^_^...

Senin, 03 September 2012

Bermain di Patung Dwarapala (Butho) di Singosari

Saat liburan lebaran 1433H, kami menyempatkan diri untuk mengajak Aji dan sepupunya Aji, yaitu adik Zahra untuk bermain dan menikmati wisata sejarah di patung Dwarapala atau lebih dikenal dengan Butho yang letaknya sangat dekat dengan rumah kakek & neneknya Aji. Terlebih lagi dua nenek (eyang uti) nya Aji bekerja di SDN Candirenggo I yang lokasi sekolahan tersebut berada di utara patung Buto ini. Letak patung Dwarapala (Butho) tepatnya di jl.Kertanegara Desa Candirenggo Kecamatan Singosari. Kedua patung ini dipisahkan oleh jalan desa yang telah diaspal. 


Di sebelah barat Candi Singosari kira-kira berjarak 200 meter kita akan menemui dua patung raksasa yang dinamakan patung Dwarapala (biasanya orang-orang menyebutnya Butho) yang menurut cerita adalah penjaga pintu gerbang kerajaan Singosari pada zaman Kerajaan Singosari di masa lampau. 



Dahulu patung yang berada di sebelah selatan pernah mengalami ambles hampir seperempat tubuhnya kira-kira tahun 1987-an, kemudian diangkat dengan mengunakan pesawat helikopter.  Kemungkinan efek dari betapa beratnya patung tersebut. Sehingga mungkin saat ini posisi kedua patung tersebut sudah tidak seperti sediakala.


Betapa senangnya Aji dan Zahra saat berada di lokasi patung ini. Sehingga kami menyempatkan diri untuk mengabadikan moment tersebut dengan mengambil beberapa foto atau gambar dari kedua patung tersebut, serta tidak lupa pula untuk menyalurkan hobi berfoto ria (narsis dulu, aah)...hehehe...



Semoga aktifitas jalan-jalan ini bermanfaat tuk menambah wawasan pengetahuan bagi ananda Aji dan Zahra...^_^...juga bermanfaat tuk pembaca yang mampir & melihat blogger saya.